Thursday, May 16, 2013

Grow Apart




Postingan tahun lalu yang baru sempat diposting...
24 Juli 2012


Grow Apart.

Dua kata artinya sangat dalem. Tumbuh terpisah.
Kadang durasi waktu yang kita habiskan bersama seseorang membuat kita terlanjur yakin dengan orang tersebut. Baik dengan pasangan, maupun teman. Kita men “claim” bahwa kita adalah pasangan yang saling cocok satu sama lain. Bahkan sebelum berkomitmen, mengenal karakter dan termasuk mencari kecocokan diantara keduanya.

Selama ini, hal itulah yang ada di benak gue. Sampai akhirnya timbulah pembahasan mengenai “Grows Apart” yang dibahas oleh seorang psikolog yang bernama Rosdiana Setyaningrum dari ADR Advisory.
Studio Cosmopolitan FM sore itu terasa ramai. Maklum, di bulan puasa seperti ini jam-jam jelang magrib menjadi lebih sibuk dari biasanya. Dalam jadwal program Happy Hour, hari selasa malam adalah jadwal segmen program Life Balance.
Segmen ini mengangkat topik seputar permasalahan keluarga, anak, dan pengembangan diri bagi perempuan.Yang menarik dari Life Balance adalah pembahasan topik yang diangkat selalu relevan dengan keadaan Cosmoners (sapaan akrab pendengar Cosmopolitan FM)

Seperti hari ini, pembahasan yang diangkat adalah mengenai Grows Apart.
Dua kata tersebut yang jika mengalaminya tentu akan membuat kita menahan nafas sejenak sebelum dikeluarkan dengan berat. Bahkan sangat berat
Grow apart dalam arti “tumbuh terpisah” biasanya dialami pasangan yang sudah menjalin hubungan dalam jangka waktu yang lama. Ada yang bilang, semua hubungan lebih baik seiring dengan berjalannya waktu. Semakin lama kita hidup  bersama pasangan, semakin mengerti karkater masing-masing dan akhirnya hidup bahagia. Tapi nyatanya tidak semanis yang kita banyangkan, menurut Mbak Diana, biasanya grows apart terjadi pada usia pernikahan 5 tahun keatas atau bahkan 10 tahun keatas. Jadi, lamanya pasangan menjalin hubungan tidak melulu berbanding lurus dengan keharmonisan hubungan.

Grow apart akan terjadi jika salah satu pasangan tidak mampu berkembang dalam hubungan. Tetapi bisa juga terjadi jika keduanya berkembang, namun kea rah yang berlainan. Artinya memang sudah tidak sejalan lagi. Contohnya banyak, dari mulai hal kecil sampai dengan hal besar.
Contoh kecil, kebiasaan ngobrol bareng yang selalu dilakukan ketika dulu berpacaran, ketika menikah tak lagi dilakukan. Sampai hal-hal besar seperti menentukan sekolah anak misalnya.
Dan mungkin itu semua yang sedang terjadi pada orangtua gue. Gue sebagai anak, tidak bisa berbuat banyak karena mungkin part gue bukan disitu. Ada part yang lebih penting daripada mengurusi masalah yang memang hanya bisa diselesaikan oleh orangtua gue sendiri.

Disinilah part gue yang paling penting : menjaga adik-adik gue, agar mereka tumbuh dengan baik dan tidak punya trauma masa kecil seperti yang gue alami (mungkin)
I'll try to make this dysfunctional family not getting worse

Dan setelah talkshow ini berakhir, kesimpulan yang bisa gue ambil adalah jika mengalami gows apart, satu-satunya jalan adalah komunikasi. Tetapi, dengan satu syarat bahwa kedua belah pihak menginginkan hal yang sama, yaitu kembali memiliki tujuan bersama. Bukan lagi memikirkan ego masing-masing.

Karena pernikahan adalah rumah tumbuh, untuk apa mempertahankan orang yang tidak bisa di renovasi?

The one with step forward,
@melzop

500 days of summer

1 comment: