Postingan tahun lalu yang baru sempat diposting...
24 Juli 2012
Grow Apart.
Dua kata artinya sangat dalem. Tumbuh
terpisah.
Kadang durasi waktu yang kita habiskan bersama seseorang membuat kita terlanjur yakin dengan orang
tersebut. Baik dengan pasangan, maupun teman. Kita men “claim” bahwa
kita adalah pasangan yang saling cocok satu sama lain. Bahkan sebelum berkomitmen, mengenal karakter dan termasuk mencari “kecocokan” diantara keduanya.
Selama ini, hal itulah yang ada di benak
gue. Sampai akhirnya timbulah pembahasan mengenai “Grows Apart” yang dibahas
oleh seorang psikolog yang bernama Rosdiana Setyaningrum dari ADR Advisory.
Studio Cosmopolitan FM sore itu terasa
ramai. Maklum, di bulan puasa seperti ini jam-jam jelang magrib menjadi lebih
sibuk dari biasanya. Dalam jadwal program Happy Hour, hari selasa malam adalah
jadwal segmen program Life Balance.
Segmen ini mengangkat topik seputar permasalahan
keluarga, anak, dan pengembangan diri
bagi perempuan.Yang menarik dari Life Balance adalah
pembahasan topik yang diangkat selalu relevan dengan keadaan Cosmoners (sapaan akrab
pendengar Cosmopolitan FM)
Seperti hari ini, pembahasan yang diangkat
adalah mengenai Grows Apart.
Dua kata tersebut yang jika mengalaminya tentu akan membuat kita
menahan nafas sejenak sebelum dikeluarkan dengan berat. Bahkan sangat berat
Grow apart dalam arti “tumbuh terpisah”
biasanya dialami pasangan yang sudah menjalin hubungan dalam jangka waktu yang
lama. Ada yang bilang, semua hubungan lebih baik seiring dengan berjalannya
waktu. Semakin lama kita hidup bersama
pasangan, semakin mengerti karkater masing-masing dan akhirnya hidup bahagia.
Tapi nyatanya tidak semanis yang kita banyangkan, menurut Mbak Diana, biasanya
grows apart terjadi pada usia pernikahan 5 tahun keatas atau bahkan 10 tahun
keatas. Jadi, lamanya pasangan menjalin hubungan tidak melulu berbanding lurus
dengan keharmonisan hubungan.
Grow apart akan terjadi jika salah satu
pasangan tidak mampu berkembang dalam hubungan. Tetapi bisa juga terjadi jika
keduanya berkembang, namun kea rah yang berlainan. Artinya memang sudah tidak
sejalan lagi. Contohnya banyak, dari mulai hal kecil sampai dengan hal besar.
Contoh kecil, kebiasaan ngobrol bareng yang selalu dilakukan ketika dulu berpacaran,
ketika menikah tak lagi dilakukan. Sampai hal-hal besar
seperti menentukan sekolah anak
misalnya.
Dan mungkin itu semua yang sedang terjadi
pada orangtua gue. Gue sebagai anak, tidak bisa berbuat banyak karena mungkin
part gue bukan disitu. Ada part yang lebih penting daripada mengurusi masalah
yang memang hanya bisa diselesaikan oleh orangtua gue sendiri.
Disinilah part gue yang paling penting : menjaga adik-adik gue, agar mereka tumbuh dengan baik dan tidak punya trauma masa
kecil seperti yang gue alami (mungkin)
I'll try to make this dysfunctional family not
getting worse…
Dan setelah talkshow ini berakhir,
kesimpulan yang bisa gue ambil adalah jika mengalami gows apart, satu-satunya
jalan adalah komunikasi. Tetapi, dengan satu syarat bahwa kedua belah pihak
menginginkan hal yang sama, yaitu kembali memiliki tujuan bersama. Bukan lagi
memikirkan ego masing-masing.
Karena pernikahan adalah rumah tumbuh,
untuk apa mempertahankan orang yang tidak bisa di renovasi?
The one with step forward,
@melzop
500 days of summer |
New blog spot : Grow Apart
ReplyDelete