Pagi ini terbangun oleh telpon dari kakakku yang bercerita tentang muridnya yang bernama Kamisah :
Kamisah (muridku yg kurang mampu) akhirnya bisa ikut study tour ke Yogyakarta. Ternyata, temen-temen sekelasnya ngumpulin uang 20rb/orang buat Kamisah. Sampai terkumpul 300rb. Melunasi bayarannya yg kurang 150rb, ada sisanya 150rb lagi buat uang jajan dia.
Aku yang ngasihin uangnya ke anak itu. Pas aku kasih tau dia bisa ikut study tour, bahkan ada uang lebih untuk jajannya, aku ga kuat menahan air mata. Seneng dia, seneeng banget keliatannya, kayak anak kecil yan dikasih permen.Matanya berkaca-kaca. Berkali-kali bilang makasih. Aku bilang uang itu hasil patungan dari teman-temannnya, trus dia nengok ke teman sekelasnya, tangisannyanya langsung pecah sambil ga berhenti bilang makasih. Disela-sela tangisnya, Kamisah bercerita bahwa dua minggu belakangan ini nangis terus di kamarnya saking pengen ikut ke Yogyakarta. Tapi apadaya, keluarganya memang orang tak punya. "Bapak sama ibu tiap malam denger saya nangis, cuma bisa diem-dieman, bu" kata Kamisah lalu bercerita. Tadi malam, bapak saya bilang gini : "Kamisah, kalaupun badan bapak ini diperas tetep ga akan keluar duit, nak. Udeh, jangan nangis..." jawab ayahnya dengan logat betawi yang kental. Lalu, kakakku mengakhiri telponnya dengan kalimat "apapun yang pernah terjadi dalam hidup kita, jangan pernah sekalipun tidak mensyukurinya. Fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban?" Nikmat-Nya yang manakah yang akan kamu dustakan? @melzop The One That Could Have Been
And so we talked all night about the rest of our lives, Where we're gonna be when we turn 25. I keep thinking times will never change. Keep on thinking things will always be the same. But when we leave this year we won't be coming back No more hanging out because were on a different track....
And if you got something that you need to say You better say it right now because you don't have another day
Because we're moving on and we can't slow down These memories are playing like a film without sound And I keep thinking of that night in June...
I didn't know much of love but it came too soon And there was me and you and well we got real blue Stay at home talking on the telephone, with me We'd get so excited and we'd get so scared Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels.
As we go on, We remember, All the times we, Had together, And as our lives change, Come whatever,
Apa yang akan kalian lakukan dalam situasi kayak gitu? apa coba? ayo jawab! JAWAB MAS, JAWABB!!! *laah -..-
Kadang, hobby kita memang selalu bertentangan sama kepentingan orang lain. Selalu aja ada orang yang sirik dengan skill yang kita punya. (padahal gue aja ga sadar diri punya suara rombeng kayak ibu kost pas lagi nangih uang kostan akhir bulan) #dududu
Ngomongin soal musik, gue adalah penikmat musik banget anaknya. Sedari kecil udah dicekoki berbagai macam lagu. Dari lagunya Rhoma Irama, sampai dengan Maisy Ci Luk Ba.
Orangtua gue, walaupun bukan musisi tapi mereka adalah penikmat seni. Makannya gue dinamain Meliza, yang setelah gue cari tau ternyata artinya adalah Melody. Kecintaan gue pada hal-hal berbau seni, melekat sampai gue udah segede gini :
"Tatap mataku, mas..."
Tapi, sudahlah lupakan hobby nyanyi gue itu. Daripada jadi dosa kan ya...Lebih baik diakhiri saja. (lalu samar-samar terdengar suara orang mengucapkan "Alhamdulillah" diujung sana). Sial.
Sekarang gue mau cerita tentang hobby gue yang lain yaitu jalan-jalan alias travelling. Menjelang akhir tahun ini, gue mau flashback tentang pengalaman seru gue mengunjungi beberapa tempat di Indonesia dan berinteraksi dengan orang-orangnya. Dan setelah gue inget-inget dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, gue baru nyadar kalo ternyata setiap tempat-tempat yang gue kunjungi itu memiliki beragam kebudayaan dan musik yang kereeennn banget!
Ternyata bener kata orang :
Mas, posenya ga enak banget deh... -..-
Dan gue udah membuktikannya sendiri, gue "melihat" lebih banyaj sesuatu yang selama ini ga pernah gue lihat, ga pernah gue alami, dan ga pernah kebayang sama sekali kalo Indonesia ini kaya sebelum kita membuktikannya.
Nah, ini ada 4 lokasi yang gue kunjungi, dan beberapa cerita/kutipan yang gue inget banget pas mengunjungi tempat-tempat itu :
Masih banyak sih sebenernya cerita yang pengen gue bagi, tapi gue tuh anaknya lebih suka ngobrol daripada nulis. Jadi kalo mau tau lebih banyak mending segera tentukan aja waktunya. #modusdetected :D
PS :
Alam semesta adalah buku, adalah karya ciptanya bukan dirinya, kau hanya harus membacanya untuk mengetahui jati diri penulisnya - Pidi Baiq
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Blog Competition #PulangNegri Valadoo.
Hari ini, 20 November 2013 merupakan hari yang bersejarah dalam
hidup gue.
Kenapa? karena hari ini adalah hari
pertama bimbingan skripsip. Sengaja gue tulis skripsip. Karena kata itu
merupakan akronim dari kata SKRIPSI dan SIP. ngerti kan maksudnya? Ya biar
ngerjain skripsinya jadi lebih sip gitu. Hehehe #krik
Dosen pembimbing gue bernama Pak Dadan
Iskandar M.Si. Bukan Jonny, tapi kesamaannya dia juga suka bernyanyi. Kenapa gue
tahu karena saat ringtone hpnya ada yang nelpon, melantunlah lagu
"Especially for you...." lalu dia ikutan bernyanyi sepanjang hapenya
bunyi -..-
Balik lagi ke skripsip gue, yang berjudul
"Semiotika Komunikasi Non Verbal dalam Film Non Naratif Epic Java"
Minjem buku ke Sinematek
Hari ini kami memang sudah janjian untuk
bertemu. Minggu lalu, Pak Dadan bilang ada waktu bimbingan hari Rabu pukul 2.
setelah gue sms rupanya dia ada rapat dengan jurusan. Terpaksa waktunya
diundur, dan gue harus menunggu sampai pak dadan selesai rapat.
Itu sebenernya bagus buat gue karena gue
belum ngeprint bab 1-3 dsb. Belum lagi kerjaan yang masih saja ada revisian.
Sampai 3x ganti gambar.
Jadi ketika sedang fokus pada skripsip,
pikiran gue jadi terbagi pada kerjaan. Tapi, bukan melzop kalo ga bisa
multitasking. (sok)
Taken by hp samsung galaxy yag kameranya lagi rusak kena cacar air -..-
Inilah dialog yang terjadi antara gue dan
pak dadan sore tadi. Sengaja gue tulis biar nggak lupa dan buat bukti.
Gue masuk ruangan dosen fikom, pak dadan
ternyata masih sholat. Sya tunggu sebentar, tak lama kemudian dia menghampiri gue
"Silahkan duduk" ujar pak dadan
mempersilahkan gue
"duduk dimana pak?" soalnya ga
ada kursi lagi
"udah disitu aja" sambil nunjuk
cubicle bu Fini Basarah yanng memang sedang tidak ada di tempat.
"mana skripsinya?" langsung gue
serahkan skripsi itu. ia mulai membuka lembar demi lembar. Gue degdegan, takut
dinya yang aneh-aneh.
"hhmmmm" si bapa berdehem. tanpa
komentar.
"jadi gue ingin ngangkat tentang film
epic java pak, film ini tidak ada dialognya pak, jadi hanya gambar dan musik
saja" gue sok membuka pembicaraan
tanpa diduga si bapa air mukanya berubah.
Jadi lebih excited, dan bilang "wah, menarik itu!, kamu ada
videonya?"
"Ada pak, sebentar gue harus online
dulu" gue mulai ngubek-bngubek tas, ambil laptop lalu mulai setting modem
sampai bisa online.
Setelah berhasil membuka youtube, gue
perlihatkan tentang film Epic Java yang ingin gue angkat sebagai kajian
penelitian skripsip gue.
Si bapak mulai memperhatikan dengan serius, gue
pindahin laptop ke depan meja Pak Dadan. Lalu gue sodorkan tepat di depan bola
matanya. (Oke, ini agak berlebihan)
"Bagus juga" komentar dia.
"Ini masih ada di bioskop?" lanjutnya bertanya.
"Masih pak, tapi diputar di Jiffest
dan terbatas. Peminatnya banyak, jawab gue semangat menjelaskan.
"Jadi, film ini dibagi menjadi 3
bagian pak. Jawa Barat diwakili oleh tema parahyangan, Jawa Tengah mewakili
Sakral, Jawa Timur mewakili tema Surya.
"Tapi kamu tahu tidak kalau film itu
ada berapa dimensi?" si bapak mulai menguji kemampuan nih kayaknya.
"Mmmhh, itu tergantung pak mau nonton
2D, 3D,34B eh
4DX juga ada" jawaban gue agak sotoy.
Dia mulai mengambil kertas dan pulpen, lalu menggambar sesuatu. Setelah ditunjukkin ke gue, dia menggambar sebuah persegi empat. "Film itu dasarnya terdiri dari 4 dimensi. Dimensi pertama adalah gambar, kedua....(aduh gue lupa! apa ya? -..- ) ketiga dialog, dan ke empat suara.
Begitulah pokoknya panjang lebar si bapak menjelaskan tentang materi yang berkaitan dengan skripsi gue. Dan gue sangat bersyukur mendapatkan dosen pembimbing yang baik, cara menjelaskannya asik, trus orangnya menarik! Mudah-mudahan ini menjadi pertanda yang baik untuk kelancaran skripsi gue ke depannya. Amiinnnn
Kali ini gue akan bercerita mengenai rambut. Ceritanya berawal saat gue mengikuti acara Shave For Hope bulan September lalu. Acara ini adalah acara charity yang diadakan oleh YPKAI untuk donasi anak-anak penderita kanker.
doc evio production
Diacara ini, rambut kita dipotong minimal 5 cm (untuk wanita), kalau pria dipotongnya sampe botak. Tujuannya adalah sebagai bentuk solidaritas pada adik-adik kita yang menderita kanker dan kebayanyakan menjalani pengobatan dengan cara chemotherapy. Nah, udah pada tau kan kalau efek sampingnya adalah rambut menjadi rontok bahkan botak :( Karena alasan itulah gue tergerak untuk ikut berpartisipasi. Gue ngebayangin ada di posisi anak-anak kanker itu. Kalau gue jadi mereka, mungkin gue akan bahagia karena ada orang yang memperhatikan gue walaupun nggak kenal.
Gambarnya hacep -..-
Dua bulan setelah acara itu, rambut gue jadi tumbuh berantakan, maklum waktu itu kan dipotongnya hanya satu kali gunting, jadi ga sempet dirapihin. AKhirnya, gue pergi ke salon dengan niat untuk ngerapihin doang, karena kalo masalah model sebenernya gue kurang terlalu peduli sih. Inilah percakapan sebelum potong rambut.. Lokasi : Sebuah salon di daerah Jakarta Barat.
"Mbak, rambutnya dirapihin aja. Potong sekitar 1 cm, jangan terlalu pendek! Takut kayak dora atau pacarnya boboho". Kataku dengan wajah serius.
"Oh, siap, mbak!" Ujar si mbak salon sambil mulai megang-megang rambut.
30 menit kemudian...
JENG JREEEENGGG!!!!!
*drum roll* *efek petir dan angin topan*
Dan gue mirip dua-duanya -..-
Kayaknya ada yg salah deh dengan pendengaran si mbak2 di salon itu...T_T
Belakangan ini selalu kepikiran... pengen benerin layout blog belom sempet-sempet.
Gara-gara sekarang megang 2 brand. Ngurus socmed, promo, design, scheduling, nulis, dll.
Semuanya aja diurusin, tapi punya sendiri ga keurus. Sedih sih, tapi mudah-mudahan semua cepat kelar biar bisa merapihkan semua yang berantakan. Termasuk hati... #tsaaahh #apaansihmel
Hhhhmmm, gue janji pada diri sendiri akan nulis lagi setiap hari. Nulis dalam arti sesungguhnya, kayak nulis diary. Apa aja yang ada di kepala akan gue keluarkan. Dimulai dari hari ini...
Pulang kerja liat abang-abang cilok gerobaknya jatoh. Tanpa pikir panjang, refleks banget ngeluarin uang 50rban trus diselipin ke tangan si abang.
"Bang, ini bang simpen" kata gue buru-buru sambil mau nyebrang/
"lhoo, apaan ini, mbak?" kata si abangnya kaget.
"Ga apa-apa simpen aja bang" sambil berlalu
Si abangpun bilang makasih, dan gue intip dia lagi senyum.
Gua ga ada maksud sediktpun buat mengumbar kebaikan, gue cuma pengen berbagi cerita apa yang gue alami hari ini. Yaitu, membuat orang lain merasa "terkejut" karena masih banyak orang yang punya hati dan peduli di Jakarta ini. Di pikiran gue saat itu, mungkin dia sedang sedih, karena hari itu dagangannya akan rugi, dan pulang dengan tangan kosong ketika anaknya menyambutnya pulang...Mungkin gue terlalu jauh berpikir kesitu. Tapi, kemungkinan pasti selalu ada... baik itu kemungkinan baik atau buruk
Yang gue lakukan ke si abang cilok tadi, semoga bisa memberikan kemungkinan-kemungkinan baik terjadi dalam hidup gue, bukan pamrih. Hanya berdoa buat semuanya..
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan bosan mengejarmu,
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu, Teruslah bertahan hingga menyerah itu menyerah menyertaimu. Tetaplah terjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Buat kamu yang suka mengeluh karena liburan itu mahal, coba sekarang baca baik-baik postingan ini. Tanggal 17-18 Agustus 2013 gue dan temen-temen melarikan diri sejenak dari Jakarta ke Pulau Perak. Pulau Perak adalah bagian gugusan dari Pulau Harapan. Buat yang nanya Pulau Harapan itu dimana, mungkin lo bisa cari tau disini Perjalanan dimulai dengan meeting point Dermaga Muara Angke pada pukul 07.00 WIB. Dengan menaiki kapal motor yang entah lupa namanya, kami tiba di ulau harapan setelah 3 jam perjalanan. Untung ga mabok, soalnya sebelumnya gue udah minum antimo #iklan :D
Selamat datang di pulau perak. doc yanuar suryakara
Kapal motor dari pulau harapan menuju pulau perak
Snorkeling di perjalanan menuju pulau perak
crystal clear water
tak ada pacar, pasirpun jadi
sunsrise atau sunset? ayo tebak!
Camping ground di pinggir pantai :)
"Neng, ikut abang ke langit yuk?"
Dan ini semua bisa lo dapetin dengan harga tak kurang dari 200rb. Caranya? sharing cost lah sama temen2. Ini estimasi biaya untuk camping di pulau perak : Kapal Angke-pramuka= 70.000 PP. ... Pramuka - Pulau Perak (+keliling spot snorkling dan ke pulau2 sekitar) 700rb/15 orang = 47.000 . Total pengeluaran Rp117.000. Optional sewa life jacket+ alat snorkling 30rb
Akhirnya rangkaian Nescafe Journey 2013 bareng J-Rocks sudah
sampai tiga per empat jalan. Beberapa kota di pulau Jawa dan Sumatra telah kita
lewati. Dari mulai Bandung, Yogyakarta, Solo, Magetan, Madiun, Malang,
Surabaya, dan akhirnya sampe ke Padang lalu kembali ke Jakarta untuk kemudian
berangkat ke Papua di akhir bulan Juni nanti.
Thankyou, Padang! :D
Banyak banget hal yang udah gue lewatin selama kurang lebih
satu bulan ini. Dari pertama gue memutuskan untuk ikutan Nescafe Journey ini
dan resign dari kantor tempat gue bekerja, sampai banyak perubahan yang terjadi
dalam diri gue. Baik itu pola pikir, cara pandang terhadap sesuatu yang banyak
membuka mata gue menjadi lebih lebar lagi. Dan yang paling penting ini semua
makin membuat gue menghargai waktu.
Ketika dalam perjalanan Surabaya menuju Padang, gue membaca
majalah dan menemukan tulisan
“Waste your money, and you’re only out of money.
But waste your time and you’ve lost a part of your life” – Michael Leboeuf-
Keren kan kata-katanya! Kalo kita ngabisin duit, yang abis
ya duit aja. Kalo kita ngabisin waktu, yang abis sebagian dari hidup kita.
#Jleb
Apapun yang kita lakukan dan apapun yang kita hadapi udah
jadi kodratnya untuk selalu berhubungan dengan waktu. Masalahnya nih, waktu ini bisa jadi kawan atau
jadi lawan? Jadi kawan itu kalo kita ngerjain sesuatu yang kita sukai, nah kalo
kita ngerjain sesuatu yang ga kita sukai, kita pasti bakalan musuhan terus sama
waktu.
Gue merasa sangat beruntung bisa mengikuti Nescafe Journey
ini karena gue jadi sangat bersahabat dengan waktu. Walaupun dalam buku yang
gue baca satuan waktu itu ga bisa diubah. Satu minggu tujuh hari, dua puluh
empat jam dalam sehari tapi dengan ikutan jorney ini gue merasa waktu cepat
berlalu #hazeek :D
Terutama waktu - waktu kayak gini :D
Kemaren adalah hari
terakhir kita di Padang, banyak banget yang bisa gue dapetin di kota ini. Tapi yang jelas, ketika bersama J-Rocks gue bisa menemukan arti teman dalam hidup, yaitu
siapa yang mau berjalan bersama kita ketika masa depan belum mampu menjawab
kebutuhannya. Cuma teman sejati yang sevisi. Walaupun kita sering menemukan
teman dengan berbagai karakter dan kadang kita berharap dan menuntut orang lain
/ teman kita berubah, coba jawab dulu pertanyaan ini : apakah kita pernah
menuntut lebih bersungguh-sungguh diri sendiri untuk berubah ? Nah, coba
pikirin :)
Selain itu,
setelah mendengar semua cerita personil J-Rocks dari
segi musikalitas, kayak Wima yang berhenti jadi programmer, Anton yang
berhenti sekolah Akmil, dan Sony yang kecewa menjadi pemain sepakbola.
gue bisa menyimpulkan bahwa :
“Jangan setengah-setengah kalo mau jd seniman. You don’t go for
mediocre. You go for number 1! Jadilah seniman musik yang lengkap.”
Dan yang paling penting adalah pandangan gue sebelum dan
setelah journey ini jadi berubah. Kayaknya quotes ini pas banget buat gambarin
perasaan gue sekarang:
Judge nothing, you will be happy. Forgive everything, you
will be happier. Love everything, you will be happiest. -Sri Chinmoy
Karena
sebenernya tidak ada manusia yg sempurna, tapi ada
impian yang sempurna, yaitu mimpi yang digapai dari hasil usaha dan
sambutan
tangan orang lain. Kalo kata Pak Anies Baswedan :"Karena satu tangan hanya
bisa memulai, dan tangan lain yang
melanjutkan. Dari situlah perubahan tercipta." Dan gue melihat perubahan itu semua
didalam sebuah semangat besar yang bernama :
J-Rocks! #1Spirit
Have a good night everyone. Sampai jumpa dicerita Nescafe
Journey Papua! :)
Tetap semangat di hari ke 11 Nescafe Journey with J-Rocks #1Spirit yeeeahhh!! *mengacungkan telunjuk ke udara*
Hari
ini kita tiba di Padang sekitar jam 13.00 dan ternyata udah ada
J-Rockstars yang nungguin di bandara dari jam 7 pagi. Salut bangett!!
Asli
nih JRS Padang setia lho nungguin kita dari mulai boarding di Surabaya
sampe take off di Padang, dan ga ngelih sama sekali. Keren!
Sampai di Padang kita langsung pergi menuju Solok. Jarak ditempuh cukup lumayan jauh sih sekitar 2-3 jam.
Nah,
misi journey di Padang kali ini adalah untuk menghadiri acara
pernikahan dan mengkaji inspirasi dari ritual adat Minangkabau.
Sampai
di Solok sekitar jam 4 sore, kita langsung datang ke rumah mempelai
wanita, uniknya nih anak-anak J-Rocks, termasuk gue juga memakai baju
adat untuk menghormati keluarga mempelai baik pria ataupun wanita. Seru
deh, Sony sama Iman udah paling cocok banget deh jadi Datuk! :D
Diapit para Datuk J-Rocks :D
Pernikahan
adat Minangkabau punya tradisi yang unik. Salah satunya arakan yang
kita ikuti tadi sore. Arakan ini disebut 'Tunduk' ritual nganter nasi
dari menantu ke mertua sebagai simbol penghormatan.
Anggota Arakan
Nah, selain itu yang
seru juga pengantarnya yang diwakili oleh para datuk pada berbalas
pantun gitu. Seru deh walopun ga ngerti tapi akhirnya ditranslate sama
Amdal Gampo Dilangik (kepala suku chaniago). Dia bilang tradisi berbalas
pantun itu udah ada sejak dulu, dan kenapa harus pantun karena pantun
itu merupakan bahasa ga langsung. Bahasa perumpamaan yang dibungkus
dengan sastra.
Keren banget!!
Berbalas pantun diawali di depan
rumah, semacam 'minta ijin' untuk masuk pada pihak mempelai pria.
Pokoknya semua komunikasi yang terjadi dibikin pake pantun gitu deh,
seru!
Anak-anak J-Rocks yang dari tadi antusias banget ngeliat semua
ritual itu, langsung dapet inspirasi buat musik yang akan mereka buat.
Pulangnya, mereka langsung kolaborasi sama Daammemadukan musik
J-Rocks dengan alat musik tradisional minangkabau, talempong dan
gendang!
Bersama Para Musisi Minangkabau
Mau tau kayak apa kolaborasi mereka? Tunggu di video nescafe
journey edisi Padang!
Momen ini bikin gue buka mata banget sama
budaya dan kekayaan Indonesia. Justru harta kita yang sebenernya adalah
budaya, adat daerah, seni, dll. Tinggal kita yang muda nih yang
melestarikannya, karena kalo lo liat dan terlibat langsung kayak gue
tadi sore pasti lo akan lebih sadar bahwa budaya kita itu keren
bangeeett!! Coba deh mulai sekarang perhatiin kebudayaan kita, minimal
daerah masing-masing deh, cobain terlibat didalamnya. Karena pohon yang
tangguh, berasal dari akar yang kuat!
Dan, akar-akar itu adalah kita sendiri :)
Sepuluh! Bilangan sempurna dalam angka. Begitu juga hari ini. Setelah 10 hari kita berkeliling pulau Jawa akhirnya Surabaya jadi penutup yang manis karena saat manggung di Nens Corner, J-Rockstars yang dateng banyak bangeeeett, abis acara kita seru-seruan, ngobrol santai, ngopi, dan ngemil kue klepon yang dibawain sama J-Rockstars. Manis banget kan? :)
J-Rocks at Nens Corner, Surabaya
Seneng deh gue malam ini, mulai merasa bener-bener jadi bagian dari keluarga J-Rocks! Oia, tadi siang gue sempet janji mau cerita soal Wima. Jadi begini ceritanya adik-adik, Wima ini lahir dari keluarga musisi, karena itulah namanya Swara Wimayoga. Ga heran kan? :D Kecintaan Wima terhadap musik udah ada sejak lahir kali ya, darah seninya kentel banget! Sebelum SD aja udah ikut Kelompok Musik Anak. Pas SD udah mulai tuh les drum sama piano ampe SMP. Baru mulai SMP kelas 2 dia les gitar, jadi Wima ini hampir bisa semua alat musik.Keren!
Gue & Wima. Tapi fotonya lebih gede gue. hahaha :D
Terus, cerita dia gabung J-Rocks berawal pas ada event Nescafe 10 tahun lalu, dia ngajakin Iman karena Iman adalah adik kelas Wima waktu SMA. Setelah itu ketemu sama Sony, lalu terakhir Anton. Karena mereka punya ketertarikan dan visi musik yang sama akhirnya terbentuklah J-Rocks
Tadi juga sempet ngobrolin soal lagu Fallin In Love yang Wima ciptain. Sebenernya lagu itu adalah kisah nyata lhoo. Tapi bukan kisah nyata tentang Wima, melainkan tentang Sony.Berawal dari acara ulang tahun seorang teman, Sony liat ada cewe menarik banget, dan bener-bener ganggu pikiran dia! Setelah liat cewe itu, Sony cerita terus ke Wima. Dia nanya ke Wima kalo cinta pada pandangan pertama tuh ada ga sih? Dan pertanyaan itu diulang-ulang terus sampe si Wima bosen dengerinnya. Dari situlah tercipta lagu Falling In Love.Untung curhatan Sony dijadiin lagu ya, coba kalo curhatnya ke gue? Yaudah pasti gue umbar di blog! :D Oh iya, Wima itu sebelum jadi musisi dia adalah seorang programmer. Kuliahnya jurusan IT, tapi jiwanya tetap musisi. Nah karena itulah dia jadi gadget freak gitu. Kata Wima, anak IT itu kalo mau diterima pergaulan harus update program bukan penampilan. Kalo penampilan nomer sekian banget lah. Tapi beruntung dia dapet dua-duanya, karena sebagai pekerja seni tentu penampilan juga diperhitungkan.
Gak heran dia suka mojok di bus dan asyik sama gadgetnya
Banyak orang gak tau kalo ternyata Wima itu suka banget baca buku, terutama novel. Gue juga baru tau pas lagi istirahat di Madiun kemaren, dia turun dulu ke salah satu toko buku. Balik ke bus udah bawa novel tebel banget. Pas gue tanya suka novel apa, dia jawab suka novel-novel cerita mitilogi gitu, kayak Lord of The Rings, Hobbit, Da Vinci Code karangan Dan Brown, dll. Ternyata dia suka juga sama hal-hal yang berbau sejarah.Wima ini ternyata pribadi yang unik ya.
Ini novel yang dibeli Wima pas lagi istirahat di perjalanan
Sony juga bilang kalo Wima itu jenius terutama di bidang musik. Tapi kata anton, jeleknya dia itu teledor. Suka lupa nyimpen barang. Tapi kan namanya juga manusia, pasti ada kurang dan lebihnya. Yang bikin gue buka mata dari Wima adalah kita harus fokus.
Fokuslah pada kelebihan kita, bukan pada kekurangan
Buang-buang waktu kalo kita mikirin kekurangannya terus. Karena terlalu fokus pada tujuan, kadang membuat kita lupa menikmati proses perjalanan. Jadi, mulai sekarang yuk kita fokus pada kelebihan dan biarkan kekurangan menjadi bagian dari pelengkap perjalanan. #okesip