Woo!
Blog ini sudah banyak sarang laba-labanya. Huhuuu, maafkan!
Btw, so many things has change since the last post i've made.
Anyway, saya sudah resign dari ttv. Trigger pertama, adalah karena salary yang saya terima tidak sesuai dengan perjanjian kontrak. selisih yang kurang lumayan besar (bagi saya) sekitar 1,5jt di bulan pertama, dan 1jt di bulan berikutnya. Yang membuat saya marah, ketika saya konfirmasi ke HRD-nya, dengan entengnya dia bilang "Duh, maaf saya salah tulis..."
HOOOOOOW COOOOOMEEEEEE??
Jawaban yang aneh. -..-
Masa iya masalah krusial seperti gaji karyawan salah tulis. Dan saya sendiri yang disuruh mengurus ke bagian keuangan. Setelah bolak-balik saya urus, bahkan salary tersebut tidak pernah sesuai dengan nilai kontrak awal. Menurut saya, hal itu tidak memperlihatkan sisi profesionalisme manajemen terhadap karyawannya. Bukan masalah jumlah uangnya sih yang jadi masalah, tapi bentuk penghargaan pada kerja keras kitanya ga ada.
Akhirnya, saya memutuskan untuk resign karena ditambah lagi trigger kedua adalah kurangnya jam istirahat saya sehari-hari. Kesehatan saya terus menurun karena setiap hari harus bergadang mengingat program yang saya pegang adalah program game show stripping. Belum lagi quality time saya untuk keluarga dan teman-teman berkurang.
Alasan saya selanjutnya adalah, karena di divisi yang saya tempati saat itu tidak membuat skill saya berkembang sama sekali. Karena atasan yang berasal dari korea kurang mempercayakan program yang dibuat oleh kita. Alhasil, semua ide muncul dari mereka. Idenya pun ga fresh-fresh banget, mereka cuman me-remake program mereka yang pernah hits dikorea 10 tahun yang lalu.
10 tahun yang lalu sodara-sodara!!! (you know what i mean)
Setelah saya berfikir panjang tentang plus minus pekerjaan ini, saya menyerahkan surat pengunduran diri pada Mr. Han dan Kawan-kawannya
Pasti banyak yang nanya, kenapa dari awal saya menerima tawaran bekerja disini, karena awalnya saya di hubungi via Linkedin oleh salah satu HRD untuk bekerja di CNN Indonesia. Tapi setelah melalui berbagai tes (termasuk psikotes), katanya saya lebih cocok menjadi bekerja kreatif daripada bekerja menganalisa (news). Yah, terdamparlah saya disana. Hehehe...
Tapi, hal ini jadi pelajaran buat saya. Bahwa dalam pekerjaan, rejeki itu ga dinilai dari uang semata, tapi dari lingkungan kerja yang enak, teman-teman kerja yang asik, waktu istirahat yang cukup, dan value diri kita berkembang menjadi lebih baik. Itulah menurut saya sebaik-baiknya pekerjaan.
And now, i start doing the job that i love! :)
Melzop,
The one who enjoying her job